Gambar Sampul IPA · BAB 13 Bahan Kimia dalam Makanan
IPA · BAB 13 Bahan Kimia dalam Makanan
AgusKrisno

24/08/2021 15:03:34

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hati-hati meng-

onsumsi makanan!

Kita harus cermat

dengan bahan-bahan

yang ditambahkan

pada makanan itu.

Oya, hari ini kita

akan mempelajari

bahan tambahan

atau zat aditif pada

makanan.

Memang betul.

Pada bab ini kita akan

belajar tentang zat

pemanis, penyedap,

pewarna, dan

pengawet.

Oya? Setelah mem-

pelajari bab ini kita akan

dapat mengetahui bahan

kimia alami dan bahan

kimia buatan yang

terdapat dalam makanan

dan minuman.

BAHAN KIMIA DALAM

MAKANAN

BAB

13

Wow lihatlah kue-

kue itu! Kue-kue itu

tampak lezat dan

warna-warnanya

menarik.

140

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

C

oba perhatikan gambar di atas! Berbagai jenis kue dan jajanan dapat kita beli dengan mudah di

pasar ataupun swalayan. Kue-kue itu memiliki bentuk dan warna yang menarik sehingga lebih

menggugah selera. Tahukah kamu bahan-bahan apa saja yang menjadikan warna makanan lebih

menarik? Bahan-bahan apa saja yang ditambahkan pada makanan agar terasa lebih lezat? Apa yang

ditambahkan pada makanan agar awet? Hal-hal tersebut akan kita pelajari melalui materi berikut ini.

Kata Kunci:

bahan kimia alami – bahan kimia buatan – pewarna – pemanis – penyedap – pengawet

Gambar 13.1

Macam-macam kue dan jajanan

Gerbang

A.

Bahan Pewarna

Berdasarkan fungsinya, bahan yang ditambahkan pada makanan (zat aditif

makanan) digolongkan sebagai pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap.

Sedangkan jika dilihat dari bahan asalnya zat aditif dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan. Misalnya, kunyit merupakan salah satu

bahan alami yang sudah sejak dahulu dikenal nenek moyang kita untuk

ditambahkan pada makanan. Selain itu, ada daun suji yang digunakan untuk

memberi warna hijau.

Bahan pewarna

merupakan bahan alami ataupun bahan kimia yang

ditambahkan ke dalam makanan. Penambahan bahan pewarna pada makanan

bertujuan untuk memberi penampilan tertentu atau warna yang menarik. Warna

yang menarik dapat menjadikan makanan lebih mengundang selera.

1. Pewarna Alami

Pewarna alami

merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya

banyak diambil dari tumbuh-tumbuhan. Coba perhatikan gambar di

samping!

Gambar:

Bermacam-macam kue(klepon getuk cenil gatot)

Gambar 13.2

Berbagai pewarna

alami antara lain buah kakao, daun

suji, kunyit, wortel, cabai merah, dan

gula merah

Dok. Penerbit

Bahan

Pewarna

Dok. Penerbit

141

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Bahan pewarna alami yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut.

1. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau

menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.

2. Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna cokelat

pada makanan, misalnya es krim, susu cokelat, atau kue kering.

3. Kunyit

(

Curcuma domestica

) mengandung zat warna kurkumin untuk

memberi warna kuning pada makanan, misalnya tahu, bumbu Bali, atau

nasi kuning. Selain itu, kunyit dapat mengawetkan makanan.

4. Cabai merah, selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna

kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan, misalnya

rendang daging atau sambal goreng.

5. Wortel, beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.

6. Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses kara-

melisasi, yaitu pemanasan gula tebu sampai pada suhu sekitar 170 °C.

7. Gula merah, selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat

pada makanan, misalnya pada bubur dan dodol.

Selain contoh di atas, beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan

pewarna alami, misalnya anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna

merah, dan tomat warna oranye.

2. Pewarna Buatan

Makanan ada yang menggunakan pewarna alami ada pula yang meng-

gunakan pewarna buatan. Bahan pewarna buatan ada dua jenis. Jenis

pertama adalah pewarna buatan yang disintesa dengan struktur kimia persis

seperti bahan alami, misalnya beta-karoten (warna oranye sampai kuning),

santoxantin (warna merah), dan apokaroten (warna oranye). Jenis kedua

adalah bahan pewarna yang disintesa khusus untuk menggantikan pewarna

alami. Tabel 13.1 berikut menunjukkan contoh bahan pewarna buatan pada

makanan.

Tabel 13.1 Beberapa bahan pewarna buatan pada makanan

Bahan pewarna buatan

Contoh produk makanan

Indigokarmin menghasilkan warna biru yang

digunakan untuk gula-gula dan minuman

ringan.

Eritrosin menghasilkan warna merah yang

digunakan untuk es krim dan jeli.

Tartrasin menghasilkan warna kuning yang

digunakan untuk es krim, yoghurt, dan jeli.

142

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Lebih aman dikonsumsi.

Warna yang dihasilkan kurang stabil,

mudah berubah oleh pengaruh tingkat

keasaman tertentu.

Untuk mendapatkan warna yang bagus

diperlukan bahan pewarna dalam jumlah

banyak.

Keanekaragaman warnanya terbatas.

Tingkat keseragaman warna kurang baik.

Kadang-kadang memberi rasa dan aroma

yang agak mengganggu.

3. Perbedaan antara Pewarna Alami dan Pewarna Buatan

Bahan pewarna alami maupun buatan digunakan untuk memberi warna

yang lebih menarik pada makanan. Biasanya orang menggunakan bahan

pewarna alami karena lebih aman dikonsumsi daripada bahan pewarna

buatan. Bahan alami tidak memiliki efek samping atau akibat negatif dalam

jangka panjang. Adapun pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa

kelebihan dibandingkan dengan zat pewarna alami. Tabel berikut ini

menunjukkan perbedaan kedua jenis pewarna tersebut.

Tabel 13.2 Perbedaan pewarna alami dan buatan

Pewarna alami

Pewarna buatan

Kadang-kadang memiliki efek negatif

tertentu.

Dapat mengembalikan warna asli, kesta-

bilan warna lebih tinggi, tahan lama, dan

dapat melindungi vitamin atau zat-zat

makanan lain yang peka terhadap cahaya

selama penyimpanan.

Praktis dan ekonomis.

Warna yang dihasilkan lebih beraneka

ragam.

Keseragaman warna lebih baik.

Biasanya tidak menghasilkan rasa dan

aroma yang mengganggu.

Kadang-kadang terjadi kasus penyalahgunaan pemakaian zat pewarna

untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna tekstil digunakan

untuk mewarnai bahan makanan. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Sekarang, mari kita kerjakan pelatihan berikut!

Kerja Mandiri 1

Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan bahan pengawet?

2. Sebutkan lima contoh pewarna alami!

3. Sebutkan lima contoh pewarna buatan!

4. Apakah perbedaan antara pewarna alami dan pewarna buatan?

B.

Pemanis

Kamu tentu menyukai permen atau kembang gula, bukan? Rasa manis pada

permen tersebut berasal dari bahan pemanis

yang ditambahkan padanya. Bahan

pemanis ini ada dua macam, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.

Pemanis

143

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Gambar 13.4

Berbagai macam kemasan

makanan dan minuman yang menggunakan

pemanis buatan

Gambar 13.3

Pemanis alami

1. Pemanis Alami

Pemanis alami

merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh

dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Contoh pemanis alami dapat

dilihat pada gambar di samping.

a. Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa

yang merupakan

salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang

diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling

banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga

bersifat mengawetkan.

b. Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula

merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan

setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan

tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.

c. Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain

sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan sebagai obat.

d. Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis.

Selain itu kayu manis juga berfungsi sebagai pengawet.

2. Pemanis Buatan

Pemanis buatan

adalah senyawa hasil sintetis laboratorium

yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat

menyebabkan rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak

atau hampir tidak mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis

alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Beberapa

pemanis buatan yang beredar di pasaran di antaranya adalah

sebagai berikut.

a. Aspartam

Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalanin

metil ester, merupakan pemanis yang digunakan dalam

produk-produk minuman ringan. Aspartam merupakan

pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam 200

kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis atau

bereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih cocok

digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.

b. Sakarin

Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat

kemanisan sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula

pasir. Namun, jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan

rasa pahit dan getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan

minuman fermentasi biasanya diberi pemanis sakarin. Sakarin sangat

populer digunakan dalam industri makanan dan minuman karena

harganya yang murah. Namun penggunaan sakarin tidak boleh me-

lampaui batas maksimal yang ditetapkan, karena bersifat karsogenik

(dapat memicu timbulnya kanker).

Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin yang

diperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan untuk

makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar

Dok. Penerbit

Dok. Penerbit

144

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badanmu

40 kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50 mg/kg

maksimal yang boleh kamu konsumsi?

c. Siklamat

Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium

siklamat dengan tingkat kemanisan yang dihasilkan kurang lebih

30 kali lebih manis daripada gula pasir. Makanan dan minuman

yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain: es

krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai minuman

fermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat

karena diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas

maksimum penggunaan siklamat adalah 500–3.000 mg per

kg bahan makanan.

d. Sorbitol

Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis

kismis, selai dan roti, serta makanan lain.

e. Asesulfam K

Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)-

on-2,3-dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat.

Tingkat kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada

gula pasir. Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K

merupakan pemanis yang tidak berbahaya.

3. Perbedaan Pemanis Alami dengan Pemanis Buatan

Orang memilih jenis pemanis untuk makanan yang dikonsumsinya tentu

dengan alasan masing-masing. Pemanis alami tentu lebih aman, tetapi

harganya lebih mahal. Pemanis buatan lebih murah, tetapi aturan pema-

kaiannya sangat ketat karena bisa menyebabkan efek negatif yang cukup

berbahaya. Pada kadar yang rendah atau tertentu, pemanis buatan masih

diijinkan untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi pada

kadar yang tinggi bahan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Tabel berikut memperlihatkan perbedaan pemanis alami dan buatan.

Tabel 13.3 Perbedaan pemanis alami dan buatan

Pemanis alami

Pemanis buatan

Pada suhu tinggi bisa teru

rai.

Cukup stabil bila dipanaskan.

Memiliki kalori tinggi.

Memiliki kalori rendah.

Berasa manis normal.

Bera

sa manis sampai puluhan bahkan

ratusan kali rasa manis gula.

Harganya cenderung lebih tinggi.

Harganya sangat terjangkau.

Lebih aman dikonsumsi.

Sebagian dapat berpotensi karsinogen

(penyebab kanker).

Untuk menguji pemahamanmu, kerjakanlah pelatihan berikut!

Gambar 13.4

Siklamat dalam berbagai

kemasan

Dok. Penerbit

145

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Kerja Mandiri 2

Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan bahan pemanis?

2. Sebutkan lima contoh pemanis alami!

3. Sebutkan lima contoh pemanis buatan!

4. Apakah perbedaan antara pemanis alami dan pemanis buatan?

C.

Pengawet

Akhir-akhir ini kita diributkan oleh adanya temuan di masyarakat bahwa ternyata

banyak makanan yang beredar bercampur dengan formalin atau boraks. Apakah

fungsi formalin dan boraks itu? Mengapa diributkan? Pelajarilah subbab berikut

ini dengan saksama.

Di negara-negara tropis seperti di Indonesia suhu dan kelembaban udara

umumnya tinggi. Keadaan ini membuat makanan cepat rusak karena

mikroorganisme berkembang pesat dan merusak makanan. Untuk mencegah

atau menghambat kerusakan ini perlu ditambahkan bahan yang dapat mencegah

atau menghambat segala macam perubahan pada bahan makanan yang

disebabkan aktivitas mikroorganisme. Bahan ini dikenal sebagai bahan

pengawet

.

Coba kamu perhatikan berbagai jenis makanan yang dijual di toko! Sudah

berapa lamakah makanan itu kira-kira diproduksi? Sampai kapan tanggal

kadaluwarsanya? Jika makanan tersebut tidak diberi pengawet tentu akan rusak

atau menjadi busuk.

Bahan pengawet menurut asalnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bahan

pengawet alami dan pengawet buatan.

1. Pengawet Alami

Bagaimana cara nelayan menjaga agar sisa ikan yang tidak

terjual dalam keadaan segar tidak cepat membusuk dan tetap laku

di pasaran? Yah, mereka menggunakan garam sebagai bahan

pengawet untuk membuat ikan asin. Meskipun rasanya sudah

berbeda dengan ikan segar, ikan asin masih tetap berprotein tinggi.

Berikut ini adalah contoh-contoh pengawet alami.

a. Gula tebu

Gula tebu memberi rasa manis dan bersifat mengawet-

kan. Buah-buahan yang disimpan dalam larutan gula pekat

akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar hidup di dalamnya.

b. Gula merah

Selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan

seperti halnya gula tebu.

Gambar 13.5

Berbagai pengawet alami

yang sering digunakan: gula, garam,

kunyit, kayu manis, dan cengkih

Pengawet

Dok. Penerbit

146

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

c.

Garam

Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan

dari penguapan air laut. Ikan asin dapat bertahan hingga berbulan-

bulan karena pengaruh garam.

d. Kunyit

Kunyit, selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai

pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau nasi kuning

menjadi tidak cepat basi.

e. Kulit kayu manis

Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi

sebagai pengawet karena banyak mengandung asam benzoat.

Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan

pemberi aroma.

f.

Cengkih

Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari

bunga tanaman cengkih. Selain sebagai pengawet, cengkih juga

berfungsi sebagai penambah aroma.

2. Pengawet Buatan

Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain:

a. Asam asetat

Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai

asam cuka. Bahan ini menghasilkan rasa masam dan jika

jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu selera karena

bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam

asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar,

mi ayam, bakso, atau soto. Asam asetat mempunyai sifat

antimikroba. Makanan yang memakai pengawet asam cuka

antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.

b. Benzoat

Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun

natrium benzoat (garamnya). Berbagai jenis

soft drink

(minuman ringan),

sari buah, nata de coco, kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan

dengan menggunakan bahan jenis ini.

c. Sulfit

Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium

bisulfit. Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan

dengan menggunakan bahan ini.

d. Propil galat

Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau

lemak dan permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada

sosis. Propil galat juga dapat digunakan sebagai antioksidan.

e . Propianat

Jenis bahan pengawet propianat yang sering digunakan adalah asam

propianat dan garam kalium atau natrium propianat. Propianat selain

Sebaiknya Tahu

Di beberapa tempat di belahan

bumi ini, garam diperoleh

dengan proses penguapan air

laut yang ditampung dalam

ladang-ladang garam. Panas

matahari perlahan-lahan akan

menguapkan air di ladang

tersebut dan meninggalkan sisa

berupa garam. Garam tersebut

kemudian dikumpulkan dan

dikeringkan sebagaimana

terlihat dalam gambar di atas.

(Sumber: Encarta ecyclopedia.)

Gambar 13.7

Berbagai kemasan ma-

kanan dan minuman yang berpengawet

Gambar 13.6

Proses pem-

buatan garam

Dok. Penerbit

Dok. Penerbit

147

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

menghambat kapang juga dapat menghambat pertumbuhan

bacillus

mesentericus

yang menyebabkan kerusakan bahan makanan. Bahan

pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan ini.

f.

Garam nitrit

Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan

ini terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging,

dan juga daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering

seperti kue kering. Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan

adanya nitrit ini. Misalnya, pertumbuhan

clostridia

di dalam daging yang

dapat membusukkan daging.

g. Sorbat

Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam

sorbat. Sorbat sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah,

keju, anggur, dan acar. Asam sorbat sangat efektif dalam menekan

pertumbuhan kapang dan tidak memengaruhi cita rasa makanan pada

tingkat yang diperbolehkan.

Semua pengawet yang telah diuraikan di atas merupakan pengawet yang

diijinkan untuk dipakai dan mendapatkan lisensi secara internasional oleh

badan kesehatan dunia (WHO) dengan kadar yang diijinkan. Meskipun

demikian, entah karena tidak mengerti atau sengaja, pada saat ini masih

sering ditemukan produsen yang menggunakan pengawet makanan yang

telah dilarang oleh pemerintah. Pengawet yang telah dilarang tetapi masih

sering digunakan di antaranya adalah:

1) Boraks atau natrium tetraborat, dengan rumus kimia Na

2

B

4

O

7

·

10 H

2

O adalah senyawa yang biasa digunakan sebagai bahan

baku disinfektan, detergen, cat, plastik, ataupun pembersih

permukaan logam sehingga mudah disolder. Karena boraks

bersifat antiseptik dan pembunuh kuman, bahan ini sering

digunakan untuk pengawet kosmetik dan kayu. Banyak ditemukan

kasus boraks yang disalahgunakan untuk pengawetan bakso,

sosis, krupuk gendar, mi basah, pisang molen, lemper, siomay,

lontong, ketupat, dan pangsit. Bagaimana sikapmu terhadap

fenomena semacam ini?

2) Formalin adalah nama dagang untuk larutan yang mengandung

40 persen formaldehid (HCOH) dalam 60 persen air atau

campuran air dan metanol (jenis alkohol bahan baku spiritus)

sebagai pelarutnya. Formalin sering disalahgunakan untuk

mengawetkan mi, tahu basah, bakso, dan ikan asin. Bacalah

informasi di samping dan bagaimanakah sikap yang harus kita

ambil dengan adanya penyalahgunaan formalin ini?

Untuk membantumu memahami pengaruh bahan pengawet,

lakukan kegiatan berikut! Setelah itu, kerjakanlah pelatihan di

bawahnya!

Sebaiknya Tahu

Bahaya Formalin

Penggunaan formalin pada

makanan dapat menyebabkan

keracunan. Gejalanya antara

lain pusing, rasa terbakar pada

tenggorokan, penurunan suhu

badan, rasa gatal di dada, sukar

menelan, sakit perut akut

disertai muntah-muntah, dan

mencret berdarah. Formalin

juga menyebabkan kerusakan

sistem susunan saraf pusat

serta gangguan peredaran

darah. Konsumsi formalin

pada dosis sangat tinggi dapat

mengakibatkan kejang-kejang,

kencing darah, dan muntah

darah yang berakhir dengan

kematian. Formalin juga

bersifat karsinogenik (dapat

memicu kanker).

148

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Kerja Mandiri 3

Praktikum

Bahan Pengawet

A. Tujuan

Mengetahui pengaruh bahan pengawet terhadap daya tahan hidup hewan dan tumbuhan.

B. Alat dan Bahan

1. Sendok makan

2 buah

2. Gelas plastik air mineral 2 buah

3. Gelas biasa

1 buah

4. Kecambah segar

2 buah

5. Cacing tanah

2 ekor

6. Air

2 sendok

7. Kapas

2 gumpalan

8. Formalin

3 sendok

C. Langkah Kerja

1. Tangkaplah dua ekor cacing tanah!

2. Siapkan dua buah gelas plastik air mineral dan tandai tiap-tiap gelas plastik tersebut

dengan angka 1 dan angka 2!

3. Campurkan satu sendok garam dapur dengan dua sendok air di dalam gelas biasa,

lalu aduk sampai larut!

4. Masukkan segumpal kapas ke dalam gelas plastik pertama lalu tuangi dengan air garam!

5. Masukkan segumpal kapas ke dalam gelas plastik kedua lalu tuangi dengan tiga

sendok formalin!

6. Masukkan seekor cacing dan sebuah kecambah yang masih segar ke dalam kedua

gelas air mineral tersebut!

7. Amati apa yang terjadi setiap lima menit dan catatlah di buku laporanmu! Jangan

lupa mencuci tangan setelah selesai!

8. Buat kesimpulan dari kegiatan di atas dalam bentuk laporan kemudian kumpulkan

pada guru!

9. Kembalikan semua alat dan bahan yang telah selesai kamu gunakan!

Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud dengan bahan pengawet?

2. Sebutkan lima contoh pengawet alami!

3. Sebutkan lima contoh pengawet buatan!

4. Apakah perbedaan antara pemanis pengawet alami dan pengawet buatan?

149

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

D.

Penyedap

Kamu tentu sering membeli mi instan bukan? Selain mi kering, di dalam

kemasan mi instan kamu akan menemukan bungkusan bumbu. Apa saja bahan

yang terdapat di dalam bumbu tersebut? Kamu akan menemukan bahwa bumbu

yang fungsinya untuk memberi rasa sedap dan lezat pada makanan berisi bahan-

bahan yang kita sebut sebagai penyedap. Bahan penyedap rasa merupakan bahan

tambahan makanan yang berguna untuk melezatkan bahan makanan. Bahan ini

dapat menimbulkan rasa enak dan mempertegas rasa. Bahan penyedap ini

terdapat dalam bentuk alami dan buatan.

1. Penyedap Alami

Bahan penyedap dari bahan alami selalu terdapat di dalam

setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini banyak sekali.

Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama

sebagai bumbu makanan, beberapa di antaranya terdapat pada

gambar di samping.

a. Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling

banyak digunakan.

b. Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.

c. Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari

bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui sedemikian rupa

sehingga memberi rasa sedap yang khas.

d. Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.

e. Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.

f.

Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.

g. Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.

h. Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi

aroma harum khas kayu manis.

2. Penyedap Buatan

Penyedap buatan yang paling banyak digunakan dalam

makanan adalah vetsin atau monosodium glutamat (MSG) yang

sering juga disebut sebagai micin. MSG tidak berbau dan

rasanya merupakan campuran rasa manis dan asin yang gurih.

Mengonsumsi MSG secara berlebihan akan menyebabkan

timbulnya gejala-gejala yang dikenal sebagai

Chinese Restaurant

Syndrome.

Tanda-tandanya antara lain berupa munculnya

berbagai keluhan seperti pusing kepala, sesak napas, wajah

berkeringat, kesemutan pada bagian leher, rahang, dan

punggung.

Sekarang, coba kerjakan pelatihan berikut!

Gambar 13.8

Beberapa macam penyedap

alami: terasi, bawang, jahe, daun salam, merica,

daun pandan, kayu manis, dan cengkih

Gambar 13.9

Micin (penyedap rasa) dalam

berbagai kemasan

Penyedap

Dok. Penerbit

Dok. Penerbit

150

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Kerja Berpasangan

Kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Apakah yang dimaksud dengan bahan penyedap? Sebutkan lima contoh penyedap

alami!

2. Carilah rumus kimia MSG di buku-buku kimia tingkat SMA, lalu tulislah!

3. Apakah perbedaan antara penyedap alami dan penyedap buatan?

4. Mengapa penambahan bahan makanan tambahan terutama yang sintetis perlu

mendapat pengawasan?

5. Hampir semua produksi bahan makanan tidak pernah lepas dari penggunaan zat

aditif, mengapa?

Rangkuman

1. Zat aditif

adalah

bahan-bahan yang sengaja ditambahkan atau dicampurkan sewaktu

pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu makanan.

2. Bahan pewarna adalah bahan alami ataupun bahan kimia yang ditambahkan ke dalam

makanan dengan tujuan untuk memberi penampilan tertentu atau warna yang menarik

sehingga makanan menjadi lebih mengundang selera. Contoh pewarna alami: kunyit dan

daun suji.

3. Bahan pemanis adalah bahan alami ataupun bahan kimia yang sengaja ditambahkan ke

dalam makanan dengan tujuan untuk memberi rasa manis sehingga makanan menjadi

lebih mengundang selera. Contoh pemanis alami: gula dan madu. Contoh pemanis buatan:

siklamat dan sakarin.

4. Bahan pengawet

adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan

tujuan untuk mencegah atau menghambat kerusakan bahan makanan yang disebabkan

aktivitas mikroorganisme. Contoh pengawet alami: gula dan garam. Contoh pengawet

buatan: asam asetat dan benzoat.

5. Bahan penyedap rasa adalah bahan tambahan yang berguna untuk melezatkan makanan.

Bahan ini dapat menimbulkan rasa enak dan mempertegas rasa. Bahan penyedap ini

terdapat dalam bentuk alami dan buatan. Contoh penyedap rasa alami: terasi, bawang,

dan cabai. Contoh penyedap rasa buatan: MSG.

151

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

Soal-soal Uji Kompetensi

A.

Ayo, berilah tanda silang pada jawaban

yang paling tepat!

1. Bahan tambahan makanan berikut ini

yang

bukan

merupakan bahan pemanis

alami adalah . . . .

a. aspartam

b. madu

c. xilitol

d. sukrosa

2.

Chinese Restaurant Syndrome

adalah

gejala penyakit yang disebabkan terlalu

banyak mengonsumsi makanan yang

mengandung . . . .

a. gula

b. siklamat

c. sakarin

d. MSG

3. Pemakaian bahan pewarna alami

memiliki beberapa keuntungan, antara

lain . . . .

a. banyak pilihan

b. aman dikonsumsi

c. tahan lama

d. praktis

4. Nama dagang larutan 40 % formaldehid

di dalam air adalah . . . .

a. boraks

b. asam benzoat

c. formalin

d. fermion

5. Daun salam, terasi, serai, dan daun

pandan adalah bahan alami yang biasa

digunakan untuk . . . .

a. pewarna

b. pengawet

c. pemanis

d. penyedap rasa

6. Penambahan zat aditif berikut ini ber-

tujuan meningkatkan nilai gizi,

kecuali

. . . .

a. kalsium pada susu

b. vitamin A pada margarin

c. MSG pada garam meja

d. iodium pada garam dapur

7. Pengganti gula untuk penderita diabetes

adalah . . . .

a. aspartam

b. sukrosa

c. laktosa

d. siklamat

8. Berikut ini adalah proses pengawetan

makanan secara fisik,

kecuali

. . . .

a. dikeringkan

b. diasapi

c. diberi es

d. ditambah sulfit

9. Beta karoten adalah zat warna yang

terdapat pada . . . .

a. klorofil

b. kunyit

c. jahe

d. wortel

10. Gejala keracunan formalin antara lain:

1) pusing,

2) rasa terbakar pada tenggorokan,

3) penurunan suhu badan,

4) sakit perut akut disertai muntah-

muntah dan mencret berdarah.

Pernyataan yang benar adalah . . . .

a. 1), 2), dan 3)

b. 1), 2), dan 4)

c. 2) dan 4)

d. semua benar

152

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Bahan Kimia dalam Makanan

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan

benar!

1. Jelaskan kekurangan dan kelebihan

pemakaian zat aditif alami!

2. Sebutkan pemanis buatan yang kamu

ketahui!

3. Jelaskan keuntungan penambahan

pengawet pada makanan!

4. Mengapa kita lebih aman menggunakan

pemanis alami daripada pemanis sin-

tetik? Jelaskan!

5. Untuk lebih berhati-hati dan menjaga

kesehatan, apa saja yang perlu diper-

hatikan apabila kita akan mengonsumsi

makanan dalam kemasan?